Rakazidia

Lilypie Third Birthday tickers

our journey of love

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Jumat, 15 Januari 2010

Cincin tunanganku

Saat lamaran atau tunangan harus adanya perhiasan yang dijadikan simbol pengikat dr keluarga pria ke si calon pengantin wanita. Perhiasan yang dipakai boleh dalam bentuk apa saja.
Untuk menentukan perhiasan apa yang akan kami pakai saja butuh waktu dan pertimbangan matang juga lho.. Menurut orang tua terutama nenekku dan ternyata sama dengan pendapat ibunya Fatra lebih baik perhiasannya kalung, mereka punya alasan tertentu yang didasarkan kebiasaan dan makna tertentu gitu.. Tapi aku sendiri lebih pingin cincin, aku juga lebih suka pakai cincin karena tidak mudah putus atau hilang. Selain itu aku juga sudah jatuh cinta dengan 1 model cincin dan memimpikan cincin seperti itu yang akan jadi cincin tunanganku. Sebetulnya orangtua menyerahkan semua keputusan ke aku tapi aku juga ingin memenuhi keinginan mereka.

Setelah dipikir-pikir dan disesuaikan dengan budget yang ada sepertinya masalahnya bisa teratasi, kami putuskan untuk pakai cincin dan juga kalung. Dimulailah hunting cincin dan kalung yang seperti aku mau, karena aku tidak punya patokan model kalung yang mau dibeli jadi tidak terlalu sulit dapatnya sekali datang di toko emas langganan langsung deh dapat. Tapi tidak begitu dengan cincinnya, wah aku harus putar-putar dan datang ke puluhan toko emas dulu untuk dapat barang yang ready stock.

Dimulai dari hunting di toko-toko emas yang ada di Bekasi, karena aku tinggal di Bekasi niatnya sih supaya tidak perlu jauh-jauh. Tapi ternyata sulit cari model cincin yang aku mau yang ready stock dengan ukuran jari tanganku yang cuma 9. Aku mulai cari dari toko-toko emas yang ada di Giant dan Metropolitan Mall Bekasi sampai deretan toko emas yang ada di pasar lama Proyek Bekasi, disana lumayan banyak cincin seperti model yang aku mau tapi ukurannya tidak ada. Kalau mau pesan jadinya agak lama karena terpotong libur natal dan tahun baru padahal waktu lamarannya sudah dekat dan juga kalau pesan ongkos buatnya jadi mahal banget, sayang juga kan jadinya. Ada juga toko emas yang menawarkan dikecilkan saja sesuai ukuran jariku tapi dengan cara ini jadinya bentuk cincin tidak akan bagus karena akan menjadi elips dan tidak bulat sempurna.

Wah susahnya cari cincin yang aku mau, memang kerepotan ini aku yang cari sendiri andai aku mau pakai model cincin apa saja asal sesuai jariku bisa dengan mudah didapat. Hampir saja aku menyerah untuk pakai model apa saja, tapi sedih juga karena aku ingin sekali model cincin itu. Sudah puluhan toko emas tapi semuanya di Bekasi saja, akhirnya aku putuskan cari di Cikini, berharap disana ada yang ready stock mengingat disana banyak sekali toko emasnya.

Aku kesana untuk cari cincin dan ternyata saat aku kesana banyak toko emas yang tutup karena libur menjelang Natal soalnya aku datangnya tanggal 24 Desember. Wah pupus deh harapanku, tapi aku tetap coba cari-cari toko yang buka dan setelah belasan toko yang aku datangi akhirnya dapat juga model cincin yang aku mau. Sebetulnya tidak sama persis tapi sudah cukup cantik, aku inginnya model cincin dengan permata soliter yang permatanya berdiri tinggi. Aku cukup puas kok dengan cincin ini, wah senangnya bisa dapat walaupun perjuangannya cukup juga. Ini saya tampilkan contoh model cincin yang aku impikan untuk jadi cincin tunangan.

Di pasar Cikini ini memang pilihannya banyak sekali karena ada puluhan atau mungkin ratusan toko emas kali yah, model-modelnya juga variatif sekali dan rencananya untuk cincin kawin nanti juga mau cari kesana. Buat yang di daerah Jakarta dan sekitarnya disarankan untuk beli di daerah ini karena pilihan dan harganya sangat bersaing. Untuk cincin kawin dengan berlian bisa dengan harga 3 juta sampai 5 juta tergantung dengan beratnya gram.

Kamis, 14 Januari 2010

Apa yang harus dipersiapkan saat lamaran??

Kedengarannya lamaran itu simple jika dibandingkan dengan hari pernikahan tetapi ternyata banyak juga yang harus dipersiapkan, mulai dari makanan sampai dengan baju.
Supaya lebih mudah aku buatkan list yang aku persiapkan saat lamaranku, persiapan pastinya sih tergantung dari kebiasaan keluarga masing-masing, aku kasih garis besarnya saja yah..

1. Makanan, yang harus dipersiapkan mulai dari menu yang kalau bisa dibicarakan dengan pasangan supaya menunya cocok dengan semua orang. Jumlah makanan sesuai dengan jumlah orang yang datang jangan sampai kekurangan lho, bisa malu dengan keluarga besar calon. Dan yang terpenting kita mau pilih masak sendiri atau mengambil jasa katering? kalau jumlah tidak terlalu banyak dan ada banyak pihak yang membantu lebih baik masak sendiri, selain lebih murah kita juga bisa kontrol langsung.

2. Tempat, biasanya sih tempat lamaran di rumah calon mempelai wanita. Tempat harus disesuaikan dengan jumlah tamu yang datang jangan sampai terlalu sempit.

3. Baju, terutama baju yang mau dilamar harus terlihat beda dan jangan sampai sama dengan tamu dong. Kalau untuk aku sendiri pakai kebaya dan untuk Fatra pakai batik. Untuk keluarga besar juga sebaiknya dibicarakan jangan sampai timpang antara kedua belah pihak, supaya serasi saja sih tapi tidak terlalu penting.

4. Pembicara, untuk aku hal ini hampir saja terlewat. Kami kira cukup dengan orangtua dari kedua pihak tetapi harus ada MC yang membawakan acara supaya jalannya menjadi teratur dan formal tidak seperti mengobrol biasa. Kalau ada dari keluarga besar sendiri yang sudah mengerti dan harus dari pihak wanita lho, untuk acara kami dipandu oleh tetangga yang kebetulan ustad dan sudah sering menangani hal seperti ini.

5. Perhiasan untuk pengikat, digunakan sebagai simbol pertunangan bisa menggunakan jenis perhiasan apapun baik cincin, kalung atau satu set perhiasan. Menurut nenekku lebih baik kalung, biar langgeng katanya..hihi.. Tapi ini tergantung pilihan kita sendiri saja sih.




cincin dan kalung lamaranku


6. Hantaran
, saat lamaran ada juga yang menggunakan moment ini untuk memberikan seserahan tapi untuk kami sendiri seserahan baru akan diberikan nanti saat akad nikah. Hantaran yang diberikan saat lamaran hanya berupa kue-kue dan buah. Pihak pria membawa beberapa hantaran dan akan dibalas pula oleh pihak wanita saat akan pulang.
Untuk hantaran dariku untuk keluarga Fatra khusus aku kemas sendiri dengan cantik. Kalau kalian ingin aku kemaskan hubungi aku yah..




Hantaran kue cantik yang aku kemas sendiri



7. Lain-lain,...

Lamaran

Lamaran kami diadakan tanggal 3 Januari 2010 di rumah saya sebagai pihak wanita. Acaranya cukup sederhana tapi lumayan ramai yang dihadiri keluarga besar kedua belah pihak, tetangga dan sahabat-sahabat kami. Dari pagi aku udah mulai deg-degan dan agak cemas, untungnya sahabat-sahabatku sudah datang dari pagi. Canda dan ledekan mereka cukup buat hatiku lebih tenang.

Pagi itu aku pakai kebaya brokat warna ungu tua plus bustier ungu tua juga, jahitan dari mamiku sendiri. Rencananya make up dan tata rambut mau ditangani sama tante Maya pemilik salon langganan saya tapi karena itu masih dalam liburan panjang tahun baru dan si tante masih ada acara keluarga di luar kota jadinya aku make up sendiri deh dan hasilnya cukup memuaskan hihi.. narsis. Untuk rambutnya kan ga mungkin sendiri, rencananya mau ditangani mamiku tapi pas hari H ada tanteku yang memang pernah sekolah salon jadinya tanteku deh yang sanggulin. Untuk hiasan rambutnya aku mau pakai bunga segar anggrek warna ungu supaya serasi sama bajunya.
Proses sanggul ini juga agak bermasalah, tanteku sudah lama ga ketemu aku dan dia ga tahu kalau rambutku sekarang pendek dan dia ga bawa sambungan rambut jadinya sanggulnya agak ga rapih dan harus ditutupin bunga lebih banyak jadi selain anggrek ungunya ditambahin bunga palsu warna putih.

Semua sudah siap dan rombongan keluarga Fatra sudah datang tapi aku masih harus tetap diam di kamar, uh makin panik deh ini perasaan untung masih ada keponakan-keponakan kecilku yang main di kamar jadi masih ada yang temani aku. Dari kamar aku cuma bisa dengerin aja dan mengira-ngira apa yang terjadi diluar. Tibalah waktunya aku dikeluarkan dan duduk ditengah-tengah mami papiku, wah udah ramai sekali ternyata diluar dan mataku langsung melihat ke Fatra dan rasanya tenang dan lega banget. Aku diperkenalkan ke seluruh keluarga lalu aku dipakaikan perhiasan sebagai simbol pengikat kalau saya sudah dipinang atau yang kita sebut tunangan.

Simbolis pengikat yang kami pakai berupa kalung dan cincin dipakaikan oleh ibunya Fatra ke aku. hmmm... Setelah ini acara resminya selesai dan hanya acara makan siang dan ngobrol-ngobrol santai.
Saking keasyikan ngobrol dan sudah tiba waktu tamu pamit pulang kita hampir lupa kasih hantaran balasan ke keluarga Fatra, untung salah satu kakakku ingat kalau tidak bisa gawat.

Senangnya acara lamaran kami berjalan lancar walaupun tidak terlepas dari adanya masalah-masalah kecil yang Alhamdulillah bisa terlewati, dan semoga semua persiapan menuju ke hari H pernikahan kami juga berjalan lancar. Amien....