Rakazidia

Lilypie Third Birthday tickers

our journey of love

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Jumat, 25 Februari 2011

Si Ceroboh

Mungkin untuk hal yang ini aku agak-agak mirip sama si Bella Swan di Twilight saga, cerobohnya ga sembuh-sembuh dan sering buat dirinya sendiri celaka.

Dikit-dikit kepentok, berdarah, kebaret, jatuh, biru-biru atau kehilangan barang-barang.
hehe.. ini kayaknya udah bawaan dari kecil deh jadi sulit hilang walaupun aku udah berusaha hati-hati banget. Waktu kecil dan masih jadi ledekan sampai sekarang dari kakak-kakakku, aku pernah lari dan didepannya ada tembok tapi aku ga berhenti alhasil nabrak tembok deh.. hehe..
aku juga dulu diledeki si miss "lengotan", ga ngerti deh itu bahasa apa tapi artinya si pelupa karena saking seringnya aku lupa naruh barang dimana dan ketinggalan barang-barang.

Fatra mungkin udah ga heran dan ga henti-hentinya khawatir akan kecerobohanku ini.
" yank, aku tadi jatuh", " yank, aku tadi kepotong", "yank, tadi aku ini...
atau tiba-tiba dia lihat kakiku memar-memar atau tanganku baret-baret, pasti yang keluar adalah pertanyaan.. "haduh, kenapa lagi itu, udah diobati belum?"
wah kalimat-kalimat itu mungkin sudah bosan didengarnya atau diucapkannya, tapi ajaibnya Fatra ga pernah bosan buat bantuin aku obati luka-luka kecil itu.

Untuk urusan ketinggalan-ketinggalan aku pernah 2 kali ketinggalan bando di dalam bioskop dan Fatra terpaksa masuk lagi ke dalam studio buat cari bandoku. Bando jatuh di parkiran sampai harus tanya-tanya ke tukang parkir atau seringnya aku kehilangan antingku.

Aku tahu sekali ini kebiasaan buruk dan ingin sekali menghilangkannya tapi kok susah sekali yah walaupun sudah berusaha keras..hihihi...

Tapi dibalik sifat cerobohku aku tuh perfeksionis...ngerjain apa2 pinginnya sempurna apalagi klo udah urusan kerajinan tangan..kalau jelek sedikit dibongkar dikerjain ulang,,,hehe.. kombinasi yang aneh, ceroboh dan perfeksionis..

Naik Sepeda Onthel

Akhir pekan tanggal 17 April 2010, aku dan Fatra punya pengalaman jalan-jalan yang seru banget kami jalan-jalan ke Kota Tua. Memang buat warga Jakarta jalan-jalan keKota Tua sudah biasa tapi ada yang beda dari jalan-jalan kami, kami keliling kota tua konvoi naik sepeda ontel bareng teman-teman dari wikimu.com.




Kumpul pagi-pagi di Taman Museum Fatahillah trus rame-rame keliling kota tua naik sepeda, boleh naik sepeda sendiri atau dibonceng bapak-bapak penyewa sepeda kalau aku dan Fatra memilih pakai 1 sepeda untuk berdua supaya tambah mesra gitu hehe..

Start dari Taman Museum Fatahillah rame-rame dengan konvoi kira-kira 40 buah sepeda yang cukup buat jalanan ramai dan macet nungguin kami..hi..
Tujuan pertama kami Pelabuhan Sunda Kelapa, disini kami bisa dengarkan penjelasan sejarah dari Pak Muji sang tour guide kami yang juga penyewa sepeda ontel (pengojek sepeda ini juga sudah dibekali ilmu sejarah lho jd bisa bantu kita jelasin sejarah tiap-tiap tempat). Pelabuhan yang dulunya jadi tempat berpindahnya rempah-rempah kita kini banyak berderet kapal-kapal pinisi yang datang dari Kalimantan untuk membawa sembako.

Setelahnya kami berpindah ke Menara Syahbandar, menara tua yang dulunya merupakan gedung tertinggi di Batavia dan titik 0 kilometernya Batavia tempo dulu. Naik ke atas menara dan foto-foto tentunya..



Tujuan ketiga ke Museum Bahari, karena kepagian museumnya belum buka jd cm jalan-jalan di bawah aja dan pastinya tak lupa foto-foto donk sudut-sudutnya keren buat foto lho.

Tujuan selanjutnya ke Jembatan Kota Intan, jembatannya bagus tp sayang viewnya kurang bagus karena kalinya kotor. Tapi yang penting nilai sejarahnya yang keren dan kata bapak pengojek sepedanya kalau malam jadi bagus karena ada lampunya yang menyorot jembatan itu, nanti kapan-kapan mampir ah buat buktiin kata-kata si bapak itu.

Habis dari situ kami lanjut ke Toko Merah bangunan tua yg dari luar warnanya merah semua dari bawah sampai atas. Sejarah tentang gedung ini juga ga kalah seru dan menariknya. Buat semua teman-teman yang penasaran mau merasakan pengalaman kayak kami datang aja langsung ke Kota Tua dan datangi bapak-bapak pengojek sepeda disana, pasti langsung diantar putar-putar Kota Tua cuma dengan keluar uang Rp.25.000,-

Tujuan kami berkahir di Museum Bank Mandiri yang kebetulan ada acara kumpul-kumpul komunitas jadi ada bazzar dan berbagai acara seru.


Wah pengalaman hari itu buat kami sangat sangat menyenangkan dan unik.. Capek dan panas tapi sangat terbayar dengan menariknya acara itu.

Senangnya aku punya Fatra yang ternyata sama-sama suka acara unik dan seru dan suka jalan-jalan. Kami berencana akan lebih sering ikut acara-acara yang menarik, sudah dapat pengalaman menarik kami juga dapat teman baru yang banyak.

Broken home?? it isn't my fault

Terinspirasi dari tulisannya kak Shinta yang tentang orangtuanya Hans di my diary nya weddingku.com yang berpikiran terbuka secara dia bule trus jadi pengen curhat dan share deh.

Aku anak dari orangtua yang berpisah tapi aku sudah terbiasa dan tidak merasa ada yang salah dan perlu disalahkan atas hal ini, ini hanya takdir Tuhan and i love my parents..
Aku tidak pernah sedikitpun merasa malu atau minder ketika bicara orangtuaku sudah bercerai, kecewa atau sedih memang pernah tapi dengan berjalannya umurku semua itu berganti dengan keikhlasan dan terima keadaan ini. Tidak pernah ada niat buat aku untuk jadi anak nakal untuk membalasnya, atau apalah efek-efek yang kata orang anak korban broken home.. Efek-efek itu menurutku cuma sebuah alasan konyol buat anak-anak yang emang aja pengen nakal.
Orangtua sudah punya cukup masalah kalau anaknya nakal berati cuma nambah-nambahin masalah aja donk..

Tapi pernah ada suatu kejadian yang sangat melukaiku dan aku inget banget...
Ini tentang mantanku dan orangtuanya.. Bagi mereka ini adalah suatu aib besar dan sulit mereka terima...Mantanku berpikir keras saat ingin mengenalkanku ke orangtuanya, sebabnya salah satunya adalah karena orangtuaku sudah berpisah. Duerrrrr... sakit banget dengernya.. hei..itu bukan mauku, kalau bisa juga aku maunya punya orang tua yang bersama (bukan keluarga utuh yah sebutnya, karena bagiku keluargaku tetap utuh kok.. aku punya mami, punya papi punya saudara-saudara).
Baru sekali-kalinya aku dipandang sebagai orang yang hina sebagai anak broken home, padahal aku dari kecil membangun jiwaku untuk menerima keluargaku memang seperti ini dan ga ada yang salah dari itu untuk bisa bergaul dan berprestasi sama seperti yang lain.
Kejadian itu buat aku trauma banget dan sedikit berkecil hati..
Sepertinya memang banyak banget yah anak-anak dari keluarga yang orangtuanya berpisah diperlakukan seperti itu. Apakah mereka tidak tahu, kalau kami sebetulnya juga tidak ingin hal seperti itu terjadi pada kami????

Setelah pisah dari dia aku pacaran sama Fatra dan akupun sempat tanya sama dia.. "orangtua kamu gak apa-apa dengan keadaan orangtua aku?".
Fatra justru bingung dengan pertanyaanku itu dan membesarkan hatiku dengan bilang kalau dia dan orangtuanya tidak pernah ada masalah dengan hal-hal seperti itu, itu jalan dan pilihan masing-masing dan mereka hargai itu.

Mungkin orang-orang yang menganggap anak-anak dengan orangtua berpisah akan bersikap sama dan akan dengan mudah memilih untuk berpisah kali yah??
mereka salah besar, anak-anak seperti kami yang tau persis keadaannya akan lebih hati-hati untuk menjaga keluarganya agar tidak sama seperti orangtuanya.

Kalau menurutku anak-anak seperti kami justru lebih kuat dan dewasa lho.. ini sih menurutku yah, mungkin tidak semua anak bisa seperti itu. Aku sendiri sih merasa dengan hal ini buat aku bisa sedikit berpikir lebih dewasa, ini juga berjalan perlahan. Dulu aku marah, kecewa dan dengan egois minta mereka tetap sama-sama tanpa berpikir apa sih perasaan orangtuaku. Tapi akhirnya bisa menerima semuanya, toh belum tentu kalau dipaksakan bersama mereka bahagia kan?
Aku bukan bangga dan bahagia sebagai anak dari orangtua yang berpisah tapi aku bangga dan bahagia jadi anak orangtuaku...
love you mami papi...

wah curhatnya kepanjangan nih ntar bisa-bisa ampe tidur deh bacanya...

My Precious bestfiend

My precious bestfriend

Saturday, May 01, 2010


Pertanyaan yang paling sering ditanyakan ke kami berdua "Kalian kenal dimana?", kalau pertanyaannya seperti ini kami pasti jawabnya bawa nama sahabatku tercinta si Adinda yg ga suka dipanggil adinda tapi Dinda aja.. Hahahaha.. bedanya dikit kan tp ga suka klo dipanggil full adinda.

Dinda ini sahabatku dari semasa kuliah, aku kenal dia dari hari pertama datang ke kampus di saat registrasi. Sejak hari pertama itu kami jadi sahabat sampe sekarang.
Kalau menurut dinda pas pertama kali dia lihat aku, aku tuh cuek banget udah dateng telat ke acara registrasi di Gedung Graha Widya Wisuda nya IPB dan pake baju yang rada aneh (yang lain pakai sepatukets dan kemeja, aku malah pake kaos dan high heels).. hahaha, tp bodo amat abis mau gimana lagi.

Lho sahabat kuliahku emang apa hubungannya ama Fatra??
nah si Dinda ini teman SMU sekaligus tetangganya Fatra dan aku kenalan ama Fatra di garasi rumahnya Dinda sekitar tahun 2002 atau 2003 awal gitu deh..
Aku ama Fatra jg bisa dekat lagi di tahun 2009 ternyata kata Fatra akibat godaan dan motivasinya si Dinda ini.. (nah yang ini aku ga tau deh, tapi si Dinda ini emang seneng banget promosiin aku ke temen-temennya hiks...kasian gw ga laku yah nda??)

Ini dia si Adinda Ratih Listyanti sahabatku yang cantik






Aku sama Dinda hampir 6 tahun sama-sama di kampus dan kira-kira 5 tahunan kita tinggal dalam 1 atap, beberapa tahun saat bangun tidur adalah kita ngeliat muka satu sama lain dulu baru ngeliat muka sendiri..hehehe...
Hampir kemana-mana bareng terus sampe-sampe penelitian bareng, skripsi bareng, seminar bareng, sidang bareng dan ujian dokter hewan pun bareng. Intinya kita berdua lulus jadi sarjana dan jadi dokter hewan tuh di detik yang sama.
Udah kayak anak kembar siam aja yah??? hihihi..
Kalau salah satu dari kami ke kampus ga barengan pasti banyak banget pertanyaan sama yang datang terus berkali-kali " Dindanya mana Cay?" atau " Nalianya mana Din?"
Sampai sekarang kalau aku datang ke acara sama teman-teman kampus tapi ga barengan pasti pertanyaan itu muncul.

Intinya sahabat kami inilah yang mengenalkan kami dan pastinya donk punya peran sampe kami bisa pacaran dan akhirnya menikah. Dapat 1 rumah di surga Nda.. (kan katanya kalau bisa membuat orang berjodoh, kita dapat balasan dari Tuhan 1 rumah buat nanti di surga)

Sekarang sih aku dan Dinda sudah tidak tinggal dlm 1 rumah lagi dan tidak kemana-mana bareng lagi, tapi kami tetep sahabatan kok.. nasih tetep curhat-curhatan..
Kangen banget banget bisa jalan sama Dinda kapan aja dan kemana aja kami suka, mau pakai baju apapun ampe belum mandi ke mall aja pernah..hehe...
Yah namanya sahabatan pasti kayak pacaran juga kali yah ada yang namanya lagi mesra-mesranya, lagi ngambek, lagi bete, lagi marah bahkan lagi cemburu cuma bedanya sahabatan ga bisa putus.

Love to be Vet

Beberapa saat lalu aku dibelikan novel sama Fatra judulnya "Dog Stories, buku ini menceritakan tentang seorang dokter hewan dengan kecintaannya dengan anjing dan pekerjaannya.
Aku memang bahagia dan nyaman sekali dengan profesiku ini tapi dengan buku ini aku jadi semakin bersyukur dengan jalan Tuhan yang menjadikan aku sebagai dokter hewan.
Menjadi dokter hewan memang bukan cita-citaku dari kecil tapi aku memang sayang dengan hewan-hewan dari kecil, teman masa SD ku dan kita baru ketemu lagi baru-baru ini tidak heran aku jadi dokter hewan.
Dari awal masuk Fakultas Kedokteran Hewan aku sudah tahu akan jadi dokter hewan seperti apa nantinya, aku pasti pilih sebagai praktisi hewan kecil yang lebih banyak berhubungan dengan anjing dan kucing. Saat awal masuk kuliah sampai sekarang aku sering sekali menerima pertanyaan "Kenapa masuk kedokteran hewan, kok ga kedokteran manusia aja?".. wah ratusan kali kayaknya aku terima pertanyaan seperti itu, ampe bosen sebeeeeeeel banget... duh pak ga tau yah klo ga ada dokter hewan bisa-bisa manusia juga kena bahaya. kenapa sih profesi ini dipandang sebelah mata?? hihihi.. egoku jalan deh...
Tapi dengan berjalannya cara pandang masyarakat sekarang sudah sangat sedikit pertanyaan menyebalkan seperti itu... Dan juga sekarang sih terserah apa kata mereka, aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan pekerjaanku ini..


Aku sih bersyukur sekali dengan umurku yang masih muda aku sudah tahu pekerjaan apa yang aku cintai tidak terjebak dalam pekerjaan yang buat bosan, sekarang tinggal bangun cita-citaku untuk punya klinik sendiri nantinya. Aku pingin sekali suatu saat nanti punya klinik hewan sendiri yang lengkap fasilitasnya dengan toko perlengkapan hewan yang menarik untuk dikunjungi.
Rencana jangka panjang sih tapi ilmunya tentu sudah harus dirintis dari sekarang donk..
Beruntungnya aku punya Fatra yang mendukung sekali cita-citaku ini dan dia malah membantuku buat mewujudkannya, mudah-mudahan cita-citaku ini cepat kesampaian.
Sebelum ini aku sempat punya pacar yang melarang aku untuk jadi dokter hewan praktisi padahal dia dokter hewan juga, wah rasanya cita-citaku dikubur seketika gitu.. Untungnya aku putus dan tetap bisa menemukan jiwaku di pekerjaan ini.

Pekerjaanku saat ini waktunya sangat fleksibel dan aku jadi punya waktu banyak untuk mempersiapkan sendiri pernikahanku, bisa buat kebaya dan souvenir sendiri.
Intinya I love to be veterinarian, love my profesion.. hehe..
Dari semua itu pekerjaanku jadi menyenangkan karena aku dikelilingi hewan-hewan lucu sepanjang hidupku, menyenangkan rasanya melihat hewan-hewan yang kembali sehat dan lincah setelah meraka sakit.
Kadang juga ada kesedihan dalam profesiku ini , saat hewan-hewan itu sakit sudah sangat parah dan tidak dapat tertolong lagi. Melihat para pemilik ditinggal hewan yang sudah bertahun-tahun jadi bagian dalam hidup mereka, bagian dari keluarga mereka pergi juga cukup menyakitkan bagiku.
Mungkin banyak orang yang berpikir dokter tidak akan punya ikatan dan kepedulian sedalam itu pada pasien-pasiennya apalagi pasiennya hewan tapi orang-orang itu salah, banyak sekali pelajaran hidup yang aku bisa ambil dari profesi ini. Ada anjing yang sudah menjadi bagian hidup berbelas-belas tahun seorang oma, anjing ini yang menjadi penghibur saat oma ini ditinggal pergi sang opa dan saat anjing ini harus pergi pun rasanya seperti kehilangan anak. Atau kadang-kadang ada juga rasa marah jika ada orang yang kaya, cantik, keren tapi kok cuek banget sama peliharaannya,, peliharaannya kotor, kurus tak terurus.. huhhh sebel banget.. mereka punya hewan hanya sekedar gaya-gayaan aja karena sekarang lg ngetrend punya hewan peliharaan.. jahat banget sih, hewannya itu kan sekarang sudah sangat bergantung sama dia hidupnya tapi ga diurus.. dosa kan menyia2kan nyawa makhluk Tuhan..

Yang paling aku benci adalah saat menyampaikan kabar buruk ke pemilik..Berat rasanya saat harus menyampaikan kabar ke pemilik saat hewan-hewan mereka tak dapat ditolong, tapi inilah kehidupan ada yang datang dan pergi. Ada kebahagiaan saat menyaksikan hewan-hewan yang datang sakit lalu bisa pulang dengan lincah.
Hidup ini memang penuh warna begitu juga pekerjaanku..

Kucing-kucingku

Aku punya 2 ekor kucing, 1 ekor betina namanya Paris dan 1 ekor lagi jantan namanya Josh tapi keduanya sudah disteril jadi sekarang mereka aman untuk main-main keluar rumah tanpa takut jadi hamil atau berkelahi karena musim kawin.
Keduanya merupakan kucing jalan yang aku adopsi dan aku ingat betul kok saat pertama aku lihat mereka.

Paris si kucing betina jenis domestic short hair atau kalau kita bilang sih kucing kampung, tapi kasihan amat yah jelek namanya.. biar keren dan ga kasar nyebutnya kita sebut domestic short hair.hehe...
Aku adopsi dia dari sekitar bulan April 2007, ketemunya di depan Rumah Sakit Hewan Kampusku. aku lagi jalan balik dari kantin dan tiba-tiba dia datang ke aku dan mengelus-elus badannya ke kakiku. Aku gendong dia dan akhirnya aku ambil dia untuk jadi pasienku dan aku steril dia. Niat awalnya cuma untuk dioperasi dan diobati sampai sembuh, tapi setelah 2 minggu sama-sama kok aku jadi sayang sama dia yah?? minta ijin ke orang rumah untuk pelihara kucing eh dikasih ijin..horeeeee...
Paris ini punya mata warna hijau muda yang cantik banget, dan matanya ini yang buat aku jatuh cinta sama dia. Paris karakternya kalem banget, tidak terlalu aktif dan ga suka digendong-gendong tapi suka banget sama anak kecil.
Kalau main maunya sam anak-anak, sama keponakanku dan tetanggaku. Paris ini si jutek yang sebel banget sama Josh yang super jail.
Badannya gemuk kalau dia belum disteril mungkin dikira dia bunting, bulunya juga tebal dan bagus walaupun dia cuma kucing kampung biasa tapi beda deh sama kucing-kucing lain (hihihi.. sombong)
Mukanya itu cute banget, meongannya pun lembut banget jadi klau dia minta makan pasti aku ga tega dan langsung kasih.

Josh, kucing jantan campuran kucing siam yang aku adopsi dari bulan juli 2008 saat sedang baksos untuk mensteril kucing-kucing jalanan untuk mengatasi over populasi.
Yang pertama kali lihat kucing ini Dinda sahabatku dan Mba Rini temanku, mereka ribut ada kucing warnanya bagus dan suruh aku adopsi dan bawa pulang tapi karena aku lagi mengoperasi jadi aku belum bisa lihat dan cuek aja.
Setelah selesai operasi aku lihat dia dan suka banget trus aku aku bawa pulang deh.
Josh yang aku bawa pulang hari itu tuh kurus, bau dan dekil banget.
Sekarang Josh gendut banget dan ga bau yang enak buat dipeluk-peluk. Karakter kucingku yang ini agak unik dan beda seperti kucing-kucing lain. Josh bisa dipanggil, bisa diperintah hal-hal kecil dan senang sekali main-main.
Josh sangat suka sama manusia dan suka dibelai-belai, tingkahnya kadang bikin kita semua ketawa.
Josh bisa tiba-tiba naik ke pangkuanku kalau aku baru pulang, kangen kali yah.. Josh juga takut sama tikus besar dan kucing lain. Kalau ada kucing yang berantem di luar rumah dia buru-buru masuk ke dalam rumah tapi ngintip dari jendela cuma jadi penonton kucing-kucing yang berantem itu.
Setiap aku ada tamu Josh juga suka sekali nimbrung dengan tamu-tamuku, intinya pamer dan minta dibelai-belai gitu deh.



Kucing-kucingku ini sudah seperti anak-anakku sendiri nih dan bagian hidupku. Fatra juga sayang dengan mereka, wah kalau ada pria yang tidak sayang mereka sudah aku black list jadi pasanganku...hihihi.. seperti ibu yang cari ayah untuk anak-anaknya yah??

Sabtu, 12 Februari 2011

Saat kami kehilangannya...

Sebagai dokter hewan yang sering berinteraksi dengan banyak hewan-hewan aku sadar betul potensiku terkena infeksi Toxoplasmosis sangat besar maka dari itu aku cek toxo saat sebelum nikah seperi yang pernah aku bahas sebelumnya.

Hasilnya??? ternyata positif IgM dan negatif IgG yang artinya aku terinfeksi oleh Toxoplasma yang baru saja terjadi dan masih aktif. Saat kami ke dokter dan dia tahu aku dokter hewan dia bertanya " sudah berapa lama prakteknya?" aku jawab "praktek sih 2 tahun dok tapi kalau dekat sama hewan yah dari kecil" dokternya bilang sambil tertawa "wah pas banget yah,ini infeksi baru saja kira-kira 2 minggu sampai sebulan ini"
yaaaaah apes deh pas banget kena disaat mau nikah.. Jadinya aku terapi dulu deh dan menunda kehamilan sampai infeksinya sudah bersih. Perlu diketahui nih kalau toxoplasma bukan vonis mematikan dan menakutkan sehingga kamu jadi mandul. Banyak teman-temanku yang dokter hewan atau penyayang hewan juga terkena toxo tapi mereka punya anak-anak yang sehat.
Aku terapi dulu sampai menunggu nilai IgM nya negatif, kalau yang positif IgM nya tidak apa-apa justru ini tanda tubuh kita sudah membuat antibodi dan kebal.

Saat masa terapi ini ternyata aku kebobolan dan aku hamil deh, saat dicek usia kandunganku sudah 5 minggu.. Perasaanku??? campur aduk antara senang dan khawatir, khawatir karena masih infeksi aktif toxo takut bayiku kenapa-kenapa, lahir cacat atau bahkan meninggal saat lahir.Tapi dokterku menenangkan dia bilang "Tidak apa-apa,kita lanjutkan saja terapinya..sekarang kita punya USG canggih kok jadi bisa kita terus pantau keadaannya"
pernyataan dokter menenangkanku,aku tetap jaga kandunganku baik-baik.

Bulan depannya di usia kehamilan 9 minggu saat waktunya check up memang aku sedang sakit batuk dan ada flek-flek, aku kira flek ini karena batuk hebat dan perutku tertekan. Hari sabtu saat check up perutku sakit sekali dan saat di USG ternyata ada berita buruk.. bayiku tidak berkembang seperti seharusnya, denyut jantungnya tidak terlihat dan kantong amnionnya tidak bulat melainkan lonjong... Untuk menyakinkan dokter sampai melakukan USG intravaginal dan memang benar bayiku tidak berkembang..shoccccckkkk pastinya tapi kami berusaha ikhlas daripada dia lahir tidak normal.
Dokter memberikan pilihan pada kami untuk dikuret saja atau tunggu dia keluar sendiri karena tidak diapa-apakan pun dia akan keluar. Suamiku Fatra yang mengambil keputusan, dia bilang dikuret saja karena dia takut aku trauma jika sampai janinku itu keluar sendiri di rumah dan menyebabkan pendarahan.
kami buat janji untuk melakukan kuret pada lusa di hari senin tapi di hari minggu sore ternyata aku mengalami pendarahan hebat dan langsung ke rumah sakit. (Bayiku mengambil keputusannya sendiri untuk pergi tanpa perlu membuat kami merasa bersalah takut-takut keputusan kami salah, ini memang maunya untuk pergi ke surga).
Sedih pastinya tapi kami kami berusaha untuk ikhlas, suamiku yang selalu ada disampingku untuk menguatkan padahal aku tahu dia sama kehilangan dan sedihnya.

Menurut kakakku janin yang sudah berusia diatas 40 hari sudah bernyawa dan harus dikubur dan diberi nama. Janinku dikuburkan di halaman depan rumahku dan diberi nama "Harunissa alyan Fatra" aku sebut dia Baby Alyan.

Sesudah dikuret aku lanjutkan terapi toxoku yang sejauh ini membaik tetapi butuh waktu sehingga kami harus bersabar untuk bisan program hamil lagi. Kadang aku sangat merindukan kehamilan, sedih dan iri saat melihat teman-teman yang sedang hamil atau sensitif saat ada yang bertanya kapan aku hamil? tapi lagi-lagi suamiku yang menguatkan, dia bilang "Ikhlaskan, tidak boleh berpikir macam-macam agar Allah juga memudahkan kita" amien...

Tidak ada sedikitpun di hatiku menyesal menjadi dokter hewan atau membenci hewan-hewan, aku tetap cinta dengan profesi ini malah kadang sangat marah pada orang-orang yang sok tahu dan menyuruhku membuang kucingku atau berhenti dari pekerjaan ini.
Bukan salah profesi atau hewan-hewan itu. Aku yakin kalau aku menolong hewan-hewan itu maka Allah pun akan memberi yang terbaik.
Toxoplasma tidak hanya ditularkan lewat kucing tapi banyak dari orang-orang yang terinfeksi justru orang yang tidak punya hewan peliharaan. Toxoplasma dapat menular dari kita berkebun, makan daging yang tidak matang sempurna seperti sate atau steak atau malah dari sayuran yang tidak dicucui bersih. Intinya Allah bisa membuat kita sakit kalau Dia memang ingin kita sakit.

Saat ini sambil terus terapi aku hanya hati-hati menjaga diri dan berdoa agar aku cepat sehat dan diberi kepercayaan untuk hamil dengan bayi yang sehat.amien...